Pengusaha senior Indonesia, Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, dikabarkan meninggal dunia di Singapura. Pendiri Grup Salim itu, yang pernah menjadi orang terkaya di Indonesia itu dikabarkan meninggal karena sakit.
Informasi pengiriman bunga duka cita dari Florist Jakarta.
Sudono Salim, yang lahir di China 16 Juli 1916, saat ini memang tinggal di Singapura. Pria yang dikenal sangat dekat dengan mantan Presiden Soeharto itu, merupakan pendiri Grup Salim, yang meliputi kepemilikan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, hingga waralaba Indomaret. "Betul, Om Liem meninggal dunia beberapa jam yang lalu di Singapura," ucap salah kerabat almarhum, tadi malam.
Saat ini bisnisnya diteruskan oleh anaknya yakni Anthony Salim, serta menantunya. Belum ada informasi dari pihak kerabat alamrhum.
Karangan bunga duka cita siap kirim pada hari yang sama.
Prestasi yang dicapai Liem dan kelompoknya memang luar biasa. Sebelum memiliki lusinan perusahaan besar, Liem memulai usaha kecil-kecilan sebagai pengusaha minyak kacang, dan pensuplai cengkeh untuk pabrik rokok kretek di Kudus, Jawa Tengah. Pada 1968, dua tahun sesudah lahirnya Orde Baru, pengusaha yang di kalangannya dikenal dengan sebutan "Liem botak" ini pun beroleh hak monopoli impor cengkeh melalui PT Mega miliknya, di samping PT Mertju Buana, importir besar cengkeh punya pengusaha Probosutedjo.
Bunga duka cita yang cantik penuh pesan simpati mendalam,
Ruang lingkup usaha Liem terus merajalela, berbaur antara dunia perdagangan, industri, dan perbankan. Di bidang yang terakhir itulah namanya menjadi sorotan dunia dan menempatkannya sebagai salah satu bankir terkaya di dunia.
Informasi pengiriman bunga duka cita dari Florist Jakarta.
Sudono Salim, yang lahir di China 16 Juli 1916, saat ini memang tinggal di Singapura. Pria yang dikenal sangat dekat dengan mantan Presiden Soeharto itu, merupakan pendiri Grup Salim, yang meliputi kepemilikan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, hingga waralaba Indomaret. "Betul, Om Liem meninggal dunia beberapa jam yang lalu di Singapura," ucap salah kerabat almarhum, tadi malam.
Saat ini bisnisnya diteruskan oleh anaknya yakni Anthony Salim, serta menantunya. Belum ada informasi dari pihak kerabat alamrhum.
Karangan bunga duka cita siap kirim pada hari yang sama.
Prestasi yang dicapai Liem dan kelompoknya memang luar biasa. Sebelum memiliki lusinan perusahaan besar, Liem memulai usaha kecil-kecilan sebagai pengusaha minyak kacang, dan pensuplai cengkeh untuk pabrik rokok kretek di Kudus, Jawa Tengah. Pada 1968, dua tahun sesudah lahirnya Orde Baru, pengusaha yang di kalangannya dikenal dengan sebutan "Liem botak" ini pun beroleh hak monopoli impor cengkeh melalui PT Mega miliknya, di samping PT Mertju Buana, importir besar cengkeh punya pengusaha Probosutedjo.
Bunga duka cita yang cantik penuh pesan simpati mendalam,
Ruang lingkup usaha Liem terus merajalela, berbaur antara dunia perdagangan, industri, dan perbankan. Di bidang yang terakhir itulah namanya menjadi sorotan dunia dan menempatkannya sebagai salah satu bankir terkaya di dunia.